Industri percetakan di Indonesia terbilang cukup unik, sebab ternyata telah tersedia hingga ke berbagai pelosok negeri. Ini membuktikan bahwa prospek industri percetakan cukup menjanjikan untuk menunjang perekonomian masyarakat.
Tidak hanya itu, eksistensi industri percetakan juga berperan besar dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Terutama dari percetakan untuk produk buku, yang menjadi salah satu produk unggulan bagi pemilik bisnis percetakan.
Namun, terdapat tantangan dalam industri percetakan yang perlu diperhatikan oleh semua pihak yang terlibat. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini!
Prospek Industri Percetakan di Indonesia
Tahun 2023 lalu, telah dilaksanakan event bernama AllPack Indonesia dan AllPrint Indonesia 2023 yang dilaksanakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Event tersebut merupakan pameran skala internasional untuk bidang teknologi pengemasan, percetakan, serta pengolahan.
Dalam event tersebut hadir Merriyanti Punguan, sebagai Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Dirjen Agro Kementerian Perindustrian. Beliau mengatakan bahwa industri percetakan cukup unik, sebab mampu menjangkau pelosok negeri.
Keberadaan industri percetakan di pelosok tersebut dapat menunjang pembelajaran untuk para pelajar di sekolah. Selain itu, perannya dalam memajukan dunia pendidikan pun tidak kalah penting.
Industri percetakan yang dapat menembus hingga daerah pelosok menjadi bukti bahwa industri ini mampu menjadi ladang usaha dan kesempatan bagi tenaga kerja di masyarakat. Maka dari itu, industri percetakan bisa menggerakkan pembangunan masyarakat dan membantu memajukan bangsa.
Namun, industri percetakan memiliki tantangan dalam perdagangan internasional. Pada 2021, nilai ekspor untuk komoditi produk cetakan lebih kecil dari nilai impornya, yaitu 58,5 juta dolar AS. Sedangkan, impor produk cetakan mencapai 168,3 juta dolar AS.
Lalu, tahun selanjutnya, yakni tahun 2022, nilai ekspor tidak meningkat dan menurun sebanyak 42,71 persen, yang mana bernilai 33,51 juta dolar AS. Nilai tersebut cukup jauh jika dibandingkan dengan nilai impor yang naik 15,4 persen dan menjadi 194,2 juta dolar AS.
Penurunan tersebut membuat industri percetakan dan pengemasan menyumbang defisit pada neraca perdagangan. Maka dari itu, Merriyanti berharap terjadi peningkatan nilai ekspor pada industri percetakan di Indonesia agar bisa menyeimbangkan impor.
Salah satu faktor yang mendukung bisnis dalam industri percetakan adalah bekerja sama dengan mitra terpercaya. Bangkit Perkasa hadir sebagai Distributor ATK dan Lakban Bangkit Perkasa, yang memiliki stok alat percetakan lengkap dan berkualitas tinggi.
Teknologi Baru Industri Percetakan dan Kemasan
Harapan yang disebutkan Merriyanti Punguan tersebut menjadi dukungan terhadap event AllPack Indonesia dan AllPrint Indonesia 2023. Sebab, event ini membantu para pelaku bisnis di industri percetakan mendapatkan gambaran tentang prospek bisnisnya.
Melalui event ini, berbagai teknologi terbaru untuk meningkatkan perkembangan industri percetakan dan kemasan di Indonesia dipamerkan. Terdapat lebih dari 1.100 perusahaan dengan 200 di antaranya merupakan UMKM dari 19 negara.
Keikutsertaan tersebut mengalami kenaikan 30% dari peserta pameran tahun lalu. Ini menjadi kesempatan bagi para pebisnis Business to Business (B2B) untuk bertemu, terutama antara produsen dan konsumennya.
Daud D Salim, Chief Executive Officer dari Krista Exhibitions sebagai penyelenggara event, menyampaikan harapannya agar pameran ini menjadi awal untuk membangkitkan kondisi ekonomi, khususnya industri percetakan di Indonesia, melalui interaksi antar pelaku usaha.
Edukasi mengenai teknologi serta inovasi dalam industri percetakan dan pengemasan memberikan para pelaku usaha kesempatan untuk mendapatkan informasi yang lengkap seputar peralatan tersebut.
Tersedia pula referensi produsen untuk bisnis percetakan dan pengemasan yang terpercaya dan berkualitas. Tidak hanya itu, ada berbagai seminar pendukung yang diadakan oleh perusahaan hingga asosiasi dan media tentang pengetahuan pengemasan dan percetakan.
Salah satu seminar yang menjadi rekomendasi bagi para pelaku usaha di bisnis percetakan adalah ‘Transformasi Digital Bisnis Printing’, yang diselenggarakan oleh Print Pack Magazine.
Event AllPack Indonesia dan AllPrint Indonesia 2023 ini pun pada akhirnya berperan besar dalam menjembatani pengusaha dengan konsumennya.
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan pameran, yang menginginkan terjadinya transaksi antar peserta pameran dan pengunjung pameran, baik lokal maupun internasional. Tujuan tersebut mengacu pada pasar industri percetakan di Indonesia yang besar potensinya.
Jadi, para pelaku bisnis bisa melakukan eksplorasi bisnis dengan optimal dalam event pameran ini. Terlebih dengan kehadiran teknologi terbaru dalam industri percetakan, yang semakin memudahkan proses produksi sehingga lebih praktis dan efisien.
Diversifikasi sebagai Solusi
Demi beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan memaksimalkan potensi bisnis, percetakan perlu beradaptasi dan merubah strategi. Melakukan kolaborasi dengan perusahaan saingan adalah salah satu contohnya.
Web-to-print adalah trend yang bisa dijadikan solusi. Ini mengharuskan industri percetakan bekerja sama dengan e-commerce sebagai perwujudannya. Teknologi direct-to-consumer yang mengandalkan proses secara online perlu dipelajari.
Sebab, pada 2030 dunia akan sepenuhnya bergantung ke spesifikasi online, termasuk pemesanan secara online. Jadi, terdapat peluang cetakan komersil hingga kemasan cetak yang bisa dimanfaatkan.
Peralihan pun bisa dilangsungkan, dari yang awalnya teknik cetak konvensional menjadi teknik cetak digital, yang mana didukung dengan mesin cetak inkjet kualitas terbaru. Penjualan e-commerce yang terus meningkat pun menjadi peluang besar bagi industri percetakan dan pengemasan.
Inkjet sebagai Teknologi Terbaru
Salah satu bentuk teknologi baru dalam industri percetakan di Indonesia adalah printer inkjet, yang lebih cepat dari printer konvensional. Anda yang memiliki bisnis percetakan bisa memperbarui peralatan cetak dengan inkjet, agar meningkatkan kepuasan pelanggan.
Keunggulan printer inkjet terdapat pada media cetak yang bisa berbentuk gulungan atau pun lembaran, sehingga cukup revolusioner untuk memajukan bisnis percetakan.
Tinta dengan kualitas terbaik akan mendukung operasional printer ini. Lebih tepatnya, tinta printer inkjet mengandung partikel nano serta bersifat konduktif.
Perpaduan antara teknologi inkjet serta kualitas tinta menghasilkan teknologi percetakan tercanggih yang inovatif dan mengubah cara bermain di industri percetakan.
Industri Percetakan Masih Relevan
Terlepas dari keterpurukan bisnis percetakan di Indonesia pada masa pandemi, namun kini percetakan sudah berada pada posisi yang lebih baik dari sebelumnya.
Produk cetakan seperti buku, majalah, hingga surat kabar, masih dibutuhkan hingga kini dan tetap diminati.
Terlebih dengan tersedianya teknologi terbaru yang mempertahankan, bahkan meningkatkan kualitas cetakan, sehingga dianggap jadi opsi yang lebih taktikal serta profesional walaupun telah tersedia alternatif produk secara online.
Kesimpulannya, prospek industri percetakan masih kuat dan tetap relevan, dengan catatan perlu beradaptasi dan mengadopsi teknologi terkini agar dapat menghadirkan layanan dan juga produk yang inovatif dan variatif.
Demikian pembahasan mengenai prospek industri percetakan di Indonesia, sebagai referensi bagi Anda yang ingin memulai bisnis percetakan atau sedang mempertahankan dan mengembangkan usaha percetakannya.
Kualitas menjadi syarat nomor satu dalam bertahan di industri percetakan. Itulah mengapa, bekerja sama dengan Distributor ATK dan Lakban Bangkit Perkasa yang melayani pengiriman ke seluruh Indonesia dan juga menerima bulk buying adalah solusinya.
Bangkit Perkasa memiliki berbagai alat percetakan kualitas terbaik untuk Anda yang ingin mendapatkan produk sebanding dengan harganya. Jadi, segera hubungi kami untuk informasi pemesanan! Jangan lupa kunjungi blog kami untuk dapat wawasan menarik tentang percetakan.
